Sabtu, 10 November 2012

ROMANTISME KLASIK URBANIS


Dengan sangat tergesa - gesa,  melawan malam yang akan berlalu, membiarkan jari - jari menari karuan tanpa arti, memberi cela pada nalar, dan tarikan nafas pelan kemudian menuntun. inilah saatnya, penting untuk diungkap, patut untuk dipublikasikan, memberikan hak mereka yang haus informasi, akurasi data jangan dipertanyakan, intinya kesanggupan hati untuk menerimanya, kenapa menjadi begitu urgen?.................................................................. TING TONG !!!............................................................ seperti biasanya dan seperti malam yang sangat luar biasa, seperti kejadian yang tidak biasa yang akhirnya menjadi kebiasaan, pembiasaan diri penulis pun lama - lama terbiasa dengan kebiasaan, kebiasaan yang menuntun untuk merepon atas kebiasaan demi kebiasaan yang tak biasa, tak biasanya kebiasaan ini hadir seperti kebiasaan yang telah dibiasakannya, sedikit demi sedikit kebiasaan itu menumpuk kebiasaan baru, kebiasaan baru yang pastinya memerlukan kebiasaan baru pula untuk merespon hingga menjadi terbiasa, keterbiasaan inilah yang pada akhirnya akan pelan melawan kebiasaan selanjutnya yang antri untuk dibiasakan, kebiasaan yang amat sangat berbeda dengan kebiasaan sebelumnya. ............................................ Kembali kekebiasaan sebelumnya, pentingkan ini dibiasakan?............................................................ PING PONG !!!............................................................... Kalau direnungkan (renungkan dulu...), sudah? bagaimana hasil perenungan anda? ada manfaatnya? P I N G ! ! ! ehhhmm, pendapat saya yahhh... kalau direnungkan bahwa memang terkadang diperlukan sebuah situasi baru, berbeda, lain dari yang lain, kreatif progresif sedikit posesif, daur ulang ide, dan tentunya pembaharuan demi pembaharuan tidak hanya dalam lingkup yang lebih makro, tetapi dalam aspek yang berbeda, cakupannya agak dipersempit, hubungan dua orang yang sedang diluapi kesenangan, berbunga - bunga (saya tidak ingin agak narsis menyebutnya ROMANTISME KLASIK URBANIS) stagnan dan tidak melonjak naik keatas, konflik antar hubungan sengaja tercipta hanya karena persoalan " MAUKA DIPERHATIKAN " hingga kemudian kemesraan berubah menjadi kemesraan baru, mengenali pasangan, melihat respon pasangan, menguji tingkat rasa sayang pasangan dan pada akhirnya berakhir dengan " KA DISAYANGJAKI, TAPI PEKA KI JUGA SEDIKIT "........................................................................ Saudara - saudara sebangsa dan setanah air, tanah kita tanah surga, tetapi kalau surga tidak ada yang mengisinya maka akan sia sia penciptaannya, maka kuciptakan kalian berpasang pasangan supaya kalian mengisi surga itu dengan begitu bahagianya, begitu kata ustadz versi terbaru, novelnya akan di cetak, kalau tidak salah ketik, judulnya "SURGA DALAM PENDEKATAN ROMANTISME KLASIK URBANIS", na lanjutki ustadz, " sangat berbahagialah kalian yang telah menemukan pasangannya dan masih bertahan, karena masih banyak orang diluar sana yang tidak mampu menjaga pasangannya hanya karena persoalan terlalu luaski surga, maka masih cariki yang lain". apa maksudnya ustadz, ustadz ingin menyampaikan, bahwa menikahlah supaya ada keturunanmu, na tidak berdua jako disana".......................................................................... ROMANTISME KLASIK URBANIS atau bahasa gaulnya Long Distance Relationship (LDR), istilah baru yang dipopulerkan oleh MRC lewat perenungan singkat malam ini, siapa itu MRC? anda boleh memanggilnya simanis sekali.... cieeeeee............ TUJUANNYA HANYA SEDERHANA, INGIN MENGOTORI BLOG, DENGAN SETUMPUK CERITA TAK PATUT, TIDAK LAYAK, DAN TIDAK MENIMBULKAR REAKSI......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar