Jumat, 04 Februari 2011

Ini tentang Cara Kita dalam mencapai Tujuan


Banyak buku yang bisa kita baca, banyak ragam dan bentuknya, banyak warna disetiap sampul bahkan ada yang polos seperti manusia suci. Ada yang tebal adapula yang tipis hanya puluhan lembar. ada yang dijual mahal, ada juga yang hasil copyan, atau bahkan pinjaman seorang sobat. Kadang tempatnya begitu didepan, bersih terpungkus rapi karena "BESTSELLER", tapi ada juga yang kusam tersimpan rapi dirak paling bawah. Begitulah kalau dikira - kira sobat. Tapi bagaimanapun, disetiap lembaran buku itu ada nilai yang mengikut, dan lagi tergantung kita mau memakai atau menggunakannya, Atau mungkin hanya sebatas menambah referensi untuk kita pamerkan atau bahkan berakhir tragis menjadi pelapis "MOUSE".

Damaikan Hati, damaikan jiwa...

Tak akan berakhir kita bergerak, karena gerak kita ada, dan karena perubahan menjadi takdir kehidupan. Selalu ada jalan ketika ikhtiar mengawali langkah, ada tangan tersembunyi yang ikut campur. Tapi ingat sobat, kita bukan dadu apalagi pion sang pangeran. Kita manusia bukan boneka serdadu
Walau denyut nadi kadang mendominasi, walau hasrat kadang memompa, yakinlah dan lakukanlah dari hati. Setiap mimpi akan menjadi kenyataan, setiap cita pasti kita raih sebagai bukti kita melawan ketakutan, melangkah jauh dari keragu - raguan yang begitu sering datang menghentak kesadaran.

Romantisme,
Kadang begitu indah namun kadang begitu menjijikkan...

Tema yang membuat manusia bertahan dalam kepura - puraanya, mengisi kekosongan ruang bathin, UPPS KATANYA. Tapi tahukah engkau wahai insan yang terlena buaian rayuan manusia setan. kau tidak akan bergerak maju, melangkah meraih cita, merebut kemerdekaanmu, menggapai impianmu, apalagi mencipta damai dalam lakon hidupmu, karena terisolasinya engkau dalam ruang gerak, karena begitu terikatnya kedua kaki kuasamu, dan sampai engkau berenang tanpa arah, keluar dari barisan suci peraih impian. Katakan sikapmu, ketika sinyal menghampiri pikiran dewasamu, membangunkan intuisi nalurimu, mematenkan akal budimu, potong kisah burammu sobat, jangan akhiri dalam ketidak pastian. karena mungkin itu usia labil yang mengontrolmu...
Taukah engkau begitu tertawanya mereka yang menilai tiap langkahmu, ada papan skor yang disediakannya, ibarat umpan dia segera menguasai kendali dari segala penjuru. Jangan menoleh sobat masa lalu telah pergi, berganti menjadi nisan, jangan jadikan kenangan sampai tetesan air matamu jatuh tanpa timbal balik. Tutup tirai itu, kenangan tempo dulu...

Mari berucap dalam hati, simpan dan rekam " AKU HIDUP UNTUK MERDEKA"...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar